Kamis, 06 Desember 2012

Model Data Relasional

Model Data Relasional


Model Data Relasional adalah suatu model basis data yang menggunakan tabel dua dimensi, yang terdiri atas baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah berkas data. Model ini menunjukkan cara mengelola/mengorganisasikan data secara fisik dalam memory sekunder, yang akan berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokkan data dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang kita buat.

Pada model relasional, basis data akan disebar ( dipilah-pilih­) ke dalam berbagai tabel 2 dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan baris data (row/record) dan lajur vertikal biasa disebut dengan kolom (column/field). Disetiap pertemuan baris data dan kolom itulah, item-item data (satuan data terkecil) ditempatkan. Dalam kehidupan kita sehari – hari, Tabel merupakan bentuk natural (alamiah) dalam menyatakan fakta / data yang sering kita gunakan. Itulah sebabnya, model ini lebih mudah kita terapkan ketimbang model yang lain.

Pada model relasional, jumlah tupel suatu relasi disebut kardinalitas dan jumlah atribut suatu relasi disebut derajat (degree) atau terkadang disebut arity. Relasi yang berderajat satu (hanya memiliki satu atribut) disebut unary. Relasi yang berderajat dua disebut binary dan relasi yang berderajat tiga disebut ternary. Relasi yang berderajat n disebut n-ary.

Ada beberapa sifat yang melekat pada suatu relasi:
1.      Tak ada tupel (baris) data yang kembar
2.      Urutan tuple tidaklah penting (tupel-tupel dapat dipandang dalam sembarang urutan)
3.      Setiap atribut memiliki nama yang unik
4.      Letak atribut bebas (urutan atribut tidak penting)
5.      Setiap atribut memiliki nilai tunggal dan jenisnnya sama untuk semua tupel

Sebagaimana dikatakan didepan, tupel-tupel yang terdapat pada suatu relasi tidak ada yang kembar. Sesungguhnya bagian yang menyebabkan tidak adannya tupel yang kembar adalah yang disebut kunci primer. Kunci primer adalah kunci kandidat yang dipilih sebagai kunci utama untuk mengidentifikasi baris dalam tabel.


Keuntungan & kelemahan model data reasional

Keuntungan lain menggunakan model data relasional dibandingkan dengan model data herarkhi dan jaringan adalah :

Algoritma pada games "Leap Frog"



Algoritma pada games "Leap Frog"



Algoritma DFS diimplementasikan pada game leap frog ini untuk menentukan langkah terbaik sehingga didapatkan suatu solusi, yaitu kedua kelompok katak bertukar posisi. Saat katak melakukan lompatan ke sebuah batu yang kosong, algoritma DFS mencari kemungkinan-kemungkinan posisi para katak selanjutnya dan melakukan pencarian kembali. Pemodelan masalahnya adalah :

·         Katak berwarna hijau              : h1 h2
·         Katak berwarna coklat            : k2 k1
·         Angka 0 ( nol ) merupakan ruang kosong yang terdapat pada permainan ini, yaitu batu yang tidak ditempati katak
·         Ruang keadaan awal               : [ h1 h2 k2 k1]
·         Ruang keadaan akhir              : [ kn kn 0  hn hn ]



Pohonpencarianpadapermainantukarposisikatak
Pada gambar pohon pencarian di atas, kotak pertama merupakan ruang keadaan yang menggambarkan kemungkinan posisi-posisi katak, dan kotak kedua yang berisi huruf abjad adalah kode simpul untuk mengidentifikasikan node pada pohon tersebut.  Solusi permainan terdapat pada simpul V.

Untuk memudahkan pencarian dengan algoritma DFS, digunakan struktur data stack berjumlah 2, yang bernama open, untuk menyimpan simpul yang sedang dikunjungi, dan closed untuk menyimpan simpul yang telah dikunjungi. Langkah - langkah penelusuran tersebut adalah :


Konsep Dasar Basis Data, Istilah-Istilah Basis Data dan Komponen Basis Data


Konsep Dasar Basis Data, Istilah-Istilah Basis Data
dan Komponen Basis Data

a)     Konsep Dasar Basis Data
                        Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentu angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

            Definisi Basis Data:
a.      Menurut Silberschatz, dkk (2002) : kumpulan data berisi informasi yang sesuai untuk sebuah perusahaan.
b.      Menurut Mc Leod, dkk (2001) : kumpulan seluruh sumber daya berbasis komputer milik organisasi.
c.       Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003) : kumpulan data umumnya mendeskripsikan aktivitas satu organisasi atau lebih yang berhubungan.

Dapat disimpulkan Basis Data adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data. Informasi adalah sesuatu yang kita gunakan sehari-hari untuk berbagai alasan, dengan basisdata pengguna dapat menyimpan data secara terorganisasi. Setelah data disimpan, informasi harus mudah diambil.

Cara data disimpan dalam basisdata menentukan seberapa mudah mencari informasi berdasarkan banyak kriteria. Data pun harus mudah ditambahkan ke dalam basisdata, dimodifikasi, dan dihapus.

DBMS (Database Management System) adalah Perangkat Lunak yang menangani semua pengaksesan ke basis data.
User à database application à DBMS à data base
           
b)                Istilah-Istilah Dasar Basis Data
Enterprise: Suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa, data pasien.

Entitas: Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Contoh Entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : Nasabah, Simpanan, Hipotik. Contoh Entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari : Mahasiswa, mata kuliah. Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas. Contoh : semua nasabah, semua mahasiswa

Keuntungan dan kerugian basis data


Keuntungan dan kerugian basis data

a.     Keuntungan Menggunakan Basisdata
ü  Kecepatan dan kemudahan, dengan menggunakan basisdata dapat dilakukan dengan cepat dan mudah karena basisdata memiliki kemampuan dalam mengelompokkan, mengurutkan bahkan perhitungan dengan matematika, dengan perancangan yang besar, maka penyajian informasi akan dilakukan dengan cepat.
ü  Kebersamaan pemakai, sebuah basisdata dapat banyak digunakan oleh banyak user dan banyak aplikasi, untuk data data yang banyak diperlukan, tidak perlu dilakukan pencatatan masing masing bagian, tapi cukup satu basisdata untuk dipakai bersama.
ü  Efisiensi ketersediaan, sebuah basisdata dapat melakukan suatu pembatasan dalam suatu pengaksesan agar dapat diakses oleh pengguna yang membutuhkan.
ü  Ketersediaan (availability). Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
ü  Keamanan (Security), Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.
ü  Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru. Pengguna basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna.

Perbedaan Sistem File Tradisional dengan Sistem Basis Data

Perbedaan Sistem File Tradisional 
dengan Sistem Basis Data dan Keterbatasannya

Basis data menyediakan fasilitas atau mempermudah dalam menghasilkan informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan.
Berikut ini contoh penggunaan Aplikasi basis data dalam dunia bisnis :
• Bank : Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan
• Bandara : Pengelolaan data reservasi, penjadualan
• Universitas : Pengelolaan pendaftaran, alumni
• Penjualan : Pengelolaan data customer, produk, penjualan
• Pabrik : Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen
• Kepegawaian: Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak
• Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa

Sebelumnya, sistem yang digunakan untuk mengatasi semua permasalahan bisnis, menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara menyimpan record-record pada file-file yang terpisah, yang disebut juga sistem pemrosesan file. Dimana masing-masing file diperuntukkan hanya untuk satu program aplikasi saja.

Seiring dengan berjalannya waktu, lambat laun sistem pemrosesan file mulai ditinggalkan karena masih bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah sistem pemrosesan dengan pendekatan basis data. Dengan sistem tersebut kekurangan dari ‘Sistem Pemrosesan File’ dapat diatasi, kelemahan tersebut antara lain :
1.      Timbulnya data rangkap (redundancy data) dan Ketidakkonsistensi data
Karena file-file dan program aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda, sejumlah informasi mungkin memiliki duplikasi dalam beberapa file. Kerangkapan data seperti ini dapat menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan dan biaya akases yang bertambah. Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data.
2.      Kesukaran dalam Mengakses Data­
Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data.
3.      Data terisolir (Isolation Data)
Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format –format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai.
4.      Masalah Pengamanan ( Security Problem )
Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan.
5.      Data Dependence
Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat mengakses data.



referensi :

-          http://nuraini.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27998/SBD1Pertemuan1.pdf



Contoh Riset Operasional dalam Kehidupan Nyata


Contoh Riset Operasional dalam Kehidupan Nyata

Program linear adalah salah satu model matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimisasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang bergantung pada sejumlah variabel input. Hal terpenting yang perlu kita lakukan adalah mencari tahu tujuan penyelesaian masalah dan apa penyebab masalah tersebut.

Dua macam fungsi Program Linear:
·         Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan masalah
·         Fungsi kendala : untuk mengetahui sumber daya yang tersedia dan permintaan atas sumber daya tersebut.

Contoh  :
1.      PT LAQUNATEKSTIL memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi 2 jenis produk, yaitu kain sutera dan kain wol. Untuk memproduksi kedua produk diperlukan bahan baku benang sutera, bahan baku benang wol dan tenaga kerja. Maksimum penyediaan benang sutera adalah 60 kg per hari, benang wol 30 kg per hari dan tenaga kerja 40 jam per hari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan jam tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel berikut:


Kedua jenis produk memberikan keuntungan sebesar Rp 40 juta untuk kain sutera dan Rp 30 juta untuk kain wol. Buatlah model matematisnya!

Langkah-langkah:
1)      Tentukan variabel
X1=kain sutera
X2=kain wol
2)      Fungsi tujuan
Zmax= 40X1 + 30X2
3)      Fungsi kendala / batasan
1. 2X1 + 3X2 60 (benang sutera)
2. 2X2 30 (benang wol)
3. 2X1 + X2 40 (tenaga kerja)
4)      Membuat grafik
1.      2X1 + 3X2=60
X1=0, X2 =60/3 = 20
X2=0, X1= 60/2 = 30
2.      2X2 30
X2=15
3.      2X1 + X2 40
X1=0, X2 = 40
X2=0, X1= 40/2 = 20



2.      Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat dua jenis makanan yaitu Royal Bee dan Royal Jelly. Kedua jenis makanan tersebut mengandung vitamin dan protein. Royal Bee paling sedikit diproduksi 2 unit dan Royal Jelly paling sedikit diproduksi 1 unit. Tabel berikut menunjukkan jumlah vitamin dan protein dalam setiap jenis makanan:


Langkah – langkah:
1.      Tentukan variabel
X1 = Royal Bee
X2 = Royal Jelly
2.      Fungsi tujuan
Zmin = 100X1 + 80X2
3.      Fungsi kendala
1)      2X1 + X2 ≥ 8 (vitamin)
2)      2X1 + 3X2 ≥ 12 (protein)
3)      X1 ≥ 2
4)      X2 ≥1
4.      Membuat grafik
1)      2X1 + X2 = 8
X1 = 0, X2 = 8
X2 = 0, X1 = 4
2)      2X1 + 3X2 = 12
X1 = 0, X2 = 4
X2 = 0, X1 = 6
3)      X1 = 2
4)      X2 = 1


Senin, 25 Juni 2012

5W + 1H

Didalam membuat sebuah berita ada unsur-unsur yang perlu di parhatikan yaitu 5W + 1H.
unsur ini adalah untuk mengetahui dengan tepat apa yang akan disiarkan atau disampaikan dalam bentuk berita.

1. W1 = What
ini adalah untuk menanyakan tentang apa yang akan kita tulis, tema apa yang akan diangkat dalam berita, atau hal apa yang akan dibahas dalam berita tersebut.

2. W2 = Who
adalah siapa tokoh yang menjadi tokoh utama di WHAT. unsur siapa selalu menarik perhatian pembaca, apalagi manusia yang menjadi objek berita itu adalah seorang yang aktif di bidangnya.
Unsur SIAPA ini harus dijelaskan dengan menunjukkan cirri-cirinya seperti nama, umur, pekerjaan, alamat serta atribut lainnya berupa gelar (bangsawan, suku, pendidikan) pangkat/jabatan.

3.  W3 = When
unsur ini adalah menanyakan kapan peristiwa itu terjadi. jadi dalam sebuah berita tentunya akan menyebutkan kapan waktu peristiwa itu terjadi. misal
“peristiwa pengeroyokan seorang mahasiswa itu terjadi pada hari kamis siang sekitar pukul 13.00 waktu setempat”

4. W4 = Where
unsur ini menanyakan lokasi kejadian peristiwa (dimana) atau tempat berlangsungnya peristiwa tersebut. contohnya
“aksi pengeroyokan tersebut berlangsung tidak jauh dari kampus korban”

5. W5 = Why
why atau kenapa peristiwa itu terjadi. ini menanyakan alasan mengapa peristiwa itu bisa terjadi. disini penulis di tuntut untuk menguraikan penyebab terjadinya peristiwa. contoh
“menurut pengakuan pelaku, korban dikeroyok karena telah menghina pelaku dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan kepada pelaku”

6. H = How
pertanyaan How / bagaimana ini menggambarkan suasana dan proses peristiwa terjadi.
semua unsur diatas sangat perlu di perhatikan dalam menulis sebuah berita.
boleh dikata berita tanpa unsur diatas bagai sayur tanpa garam.

Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik dan Sistem Elektronik dalam UU ITE

Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik dan Sistem Elektronik

Pada undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau yang lebih dikenal dengan UU ITE telah dimuat 2 pasal (pasal 13,pasal 14) tentang penyelenggaraan sertifikasi elektronik dan 2 pasal (pasal 15,pasal 16) tentang penyelenggaraan sistem elektronik. Pasal-pasal tersebut memiliki kandungan atau isi masing-masing.

Pada pasal 13 berisikan penyelenggara sertifikasi elektronik baik di Indonesia maupun luar Indonesia (asing) yang memiliki 5 ayat, yaitu :
(1)   Setiap orang berhak menggunakan jasa penyelenggara sertifikasi elektronik untuk tanda tangan elektronik.
(2)   Penyelenggara sertifikasi elektronik harus memastikan keterkaitan suatu tanda tangan elektronik dengan pemilik tanda tangan elektronik yang bersangkutan.
(3)   Penyelenggara Sertifikasi Elektronik terdiri atas:
a.      Penyelenggara sertifikasi elektronik Indonesia
b.      Penyelenggara sertifikasi elektronik asing
(4)   Penyelenggara Sertifikasi Elektronik Indonesia berbadan hukum Indonesia dan berdomisili di Indonesia.
(5)   Penyelenggara Sertifikasi Elektornik Asing yang beroperasi di Indonesia harus terdaftar di Indonesia.

Followers