Level Design
Dalam pengembangan sebuah game,
design level adalah tahap untuk membuat tempat terjadinya event dalam game,
stages atau arena, atau merancang misi-misi yang akan dimainkan oleh player
dalam game tersebut. Hal yang paling
berpengaruh dalam membangun sebuah level dalam game adalah genre dari game itu
sendiri apakah game tersebut bertipe FPS, RTS, sport, RPG, puzzle, dll.
Ada beberapa hal penting yang
harus diperhatikan dalam membangun sebuah level game. Yang pertama adalah, semakin tinggi level
maka semakin sulit tantangan yang harus diselesaikan oleh pemain. Yang kedua adalah adanya perbedaan perbedaan
teknik ataupun pola permainan dalam menyelesaikan setiap level yang diberikan. Yang ketiga, level berikutnya haruslah lebih
menarik dari level sebelumnya. Itu adalah prinsip dasar yang biasanya digunakan
untuk mendesign level dalam sebuah game.
Pada game-game yang bersifat
klasik, level biasanya digunakan untuk menyatakan perbedaan tingkat kesulitan
dalam sebuah game. Sebagai contoh game klasik windows, minesweeper. Perbedaan level dalam game ini dibagi menjadi
3 macam yaitu begginer, intermediate, dan expert. Dalam game ini, perbedaan
level akan memberikan perbedaan tingkat kesulitan yang berbeda akan tetapi pola
penyelesaiannya untuk mencapai goal tetap sama.
Contoh lain dapat ditemui dalam game catur. Dalam game ini, semakin
tinggi level komputer yang kita lawan maka semakin pintar permainannya.
Hal yang dibahas di atas adalah
peran level dalam sebuah game klasik. Untuk game-game baru seperti sekarang
ini, level bukan hanya digunakan untuk membedakan tingkat kesulitan dalam
sebuah game, akan tetapi level biasanya biasanya bersifat lebih kompleks dan
akan memberikan perbedaan dalam pola penyelesaian permainan.
Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, bentuk design level dari sebuah game sangat dipengaruhi oleh sebuah
genre game. Perbedaan genre akan mengakibatkan perbedaan tahapan dalam
pembentukan level dalam sebuah game. Adapun tahap-tahapan yang umumnya ada
dalam pembentukan level dalam sebuah game adlah sebagai berikut :
1. Menentukan bagaimanakah bentuk layout arena dari
game yang akan dimainkan. Bentuk layout
ini dapat berupa perbedaan tinggi rendahnya posisi pemain (terrain), posisi
bangunan, celah yang dapat atau tidak dapat dilewati, dll. Kondisi arena ini
akan menentukan pola pergerakan pemain ataupun lawannya. Contoh paling gampang
adalah dalam game pacman. Dalam game pacman, kenapa arena dibuat berkelok-kelok
dan penuh dengan percabangan adalah agar memberikan ruang gerak yang bebas
terbatas sekaligus bebas kepada player. Player harus bergerak dengan gesit
untuk memakan semua titik putih sambil menghidari hantu.
2. Menciptakan tempat-tempat yang akan menimbulkan
beberapa aktivitas spesial. Sebagai contoh adalah dalam game Final Fantasy
Tactic (GBA), posisi player yang lebih tinggi dan dari belakang dapat
memberikan demage dan akurasi serangan lebih besar. Penciptaan tempat-tempat
yang memilki aktivisa spesial biasanya ditemui dalam game yang berbentuk RPG
ataupun RTS. Akan tetapi pada game klasik, kita juga dapat melihat beberapa
aktivitas spesial seperti pacman. Jika kita memakan apel maka kita dapat
memakan hantu yang mengejar selam periode waktu tertentu.
3.
Berikutnya
adalah menentukan posisi-posisi entitas dalam sebuah arena permainan. Entitas-entitas yang dimaksudkan antara lain
posisi pemain, posisi lawn, posisi item, posisi save point, dll. Posisi entitas ini sangat penting karena tanpa
posisi yang jelas user kadang-kadang malas untuk mencari. Sebagai contoh sebuah
game dalam NDS. Secara gameplay, game yang ditawarkan cukup menarik akan tetapi
game tersebut memiliki masalah dalam hal save point. Save point yang diberikan
sangat jauh. Jadi apabila player mati ditengah jalan maka player tersebut harus
mengulang kembali dari awal.
4.
Membangun proses transisi dari satu level ke
level yang lain. Dalam hal ini adalah
bagaimana cara player dapat berpindah dari 1 lokasi ke lokasi yang lain. Apakah
dengan menemukan sebuah pintu, apakah dengan menemukan kunci untuk membuka
pintu, apakah dengan menyelesaikan misi, dll. Pembentukan transisi ini sangat
penting. Pembuatan transisi yang sama dari waktu ke waktu biasanya akan mebuat
player merasa bosan karena tidak ada tantangan nyang bersifat baru. Transisi juga berkaitan dengan seberapa sulit
dan seberapa banyak award yang bisa diperoleh jika kita mengalami perubahan
level. Apabila kesulitan dan award yang diterima tidak sebanding maka player
mumumnya malas untuk melanjutkan ke level berikutnya
5.
Menentukan lokasi start dan exit bagi player
yang pas dan tidak merugikan ataupun menguntungkan player. Contohnya dalam game
counter strike (PC). Tidak mungkin CT dan terroris akan memulai pada tempat
yang sama. Pasti akan start pada tempat yang berbeda.
6.
Jika sudah melakukan 5 tahapan di atas, kita
dapat melakukan penambahan detail untuk bentuk arena, animasi, sound,
pencahayaan, dan music. Walaupun
dibilang sebagai tambahan, pada dasarnya game adalah sebuah hiburan. Jadi tidak
salah apabila game memiliki kelengkapan multimedia yang menarik. Akan tetapi
game yang dipenuhi dengan efek multimedia tanpa didukung dengan gameplay yang
tidk baik juga tidak bagus.
7.
Untuk tambahan, sebuah game yang menarik
biasanya mengandung banyak trigger. Trigger yang dimaksudkan disini adalah aksi
yang dilakukan oleh user yang dapat memicu terjadinya sebuah event dalam game.
Sebagai contoh, dalam game Ogre Tactic Lodis (GBA), player yang mati dengan
menggunakan item ring of death akan berubah menjadi Lich. Event ini terjadi terjadi karena dipicu oleh 2 hal, yaitu
player mati dan player menggunakan item.
Trigger-trigger seperti ini umumnya sangat disukai oleh player karena
ada tantangan tersendiri untuk memperolehnya.
8.
Tambahan berikutnya yang biasanya dilakukan
untuk game-game yang mengandung unsure RPG adalah adanya NPC (non-player
character) yang dapat diajak berinteraksi oleh player. NPC dapat memberikan
info yang berkaitan dengan cara menyelesaiakn game ataupun memberikan item dan
tools.
Tahapan-tahapan diatas adalah
tahapan yang umumnya digunakan dalam proses pengembangan level dari sebuah
game. Perbedaan genre game, akan
menyebabkan perbedaan tahapan pengembangan.
referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar